Pengertian Akor: Fungsi, Rumus, dan Tingkatannya dalam Musik

Pengertian Akor

Pernah mendengar istilah akor saat belajar musik atau bermain alat musik seperti gitar dan piano? Dalam dunia musik, akor menjadi salah satu elemen penting yang mendasari melodi, harmoni, dan irama. Simak penjelasan lengkap mengenai pengertian akor, fungsinya, serta rumus pembentukannya di artikel berikut ini.

Apa Itu Akor?

Akor, atau dalam bahasa Inggris disebut chord, adalah paduan beberapa nada yang dimainkan secara bersamaan untuk menciptakan harmoni. Akor sering disebut sebagai “kunci” dalam alat musik harmonis seperti gitar dan piano, karena berfungsi sebagai dasar pembentukan melodi dan irama.

Menurut buku Ear Training 1 untuk SMK Kelas X oleh Dhanang Guritno, akor adalah gabungan paling sedikit tiga nada yang dibunyikan secara bersamaan. Misalnya, akor C mayor terdiri dari tiga nada: C-E-G. Saat ketiga nada ini dimainkan secara bersamaan, maka terbentuklah akor C mayor.

Tidak semua alat musik dapat memainkan akor. Hanya instrumen bertipe harmonis yang dapat melakukannya, seperti gitar, piano, keyboard, harpa, dan sejenisnya. Alat musik seperti seruling atau trompet, yang hanya menghasilkan satu nada pada satu waktu, tidak dapat memainkan akor.

Fungsi Akor dalam Musik

Akor tidak hanya sekadar rangkaian nada; ia memiliki peran penting dalam membentuk dan memperkuat struktur musik. Dalam buku Jago Main Gitar dari Nol untuk Pemula karya Derry Asriadi, fungsi akor dijelaskan sebagai berikut:

  1. Memberikan Harmoni
    Akor menciptakan harmoni dalam musik, sehingga melodi terdengar lebih kaya dan berwarna. Harmoni inilah yang membuat lagu terasa lebih hidup dan dinamis.
  2. Menentukan Irama (Ritme)
    Akor membantu menjaga irama atau ritme lagu. Dalam permainan gitar, misalnya, strumming atau petikan mengikuti pola akor yang digunakan.
  3. Sebagai Dasar Melodi
    Akor berfungsi sebagai fondasi dari melodi. Nada-nada dalam melodi sering kali berasal dari nada-nada pembentuk akor.
  4. Mengatur Perpindahan Nada
    Akor memandu perpindahan nada dalam sebuah lagu, menciptakan transisi yang halus antara satu bagian dengan bagian lainnya.
  5. Membantu dalam Aransemen Musik
    Dalam proses penciptaan atau aransemen musik, akor menjadi referensi utama untuk menyusun notasi, melodi, dan bagian-bagian lagu lainnya.

Rumus Dasar Pembentukan Akor

Membentuk sebuah akor sebenarnya cukup sederhana, terutama jika kita memahami dasar teori musik seperti tangga nada. Berikut adalah cara membentuk akor mayor dan minor, yang merupakan dua jenis akor paling dasar:

Akor Mayor

Akor mayor memiliki pola interval tertentu yang menghasilkan karakter nada ceria dan optimis. Rumus pembentukan akor mayor adalah 1-3-5 dalam tangga nada mayor.

  • 1: Nada dasar (root)
  • 3: Nada ketiga dalam tangga nada (interval major third)
  • 5: Nada kelima dalam tangga nada (interval perfect fifth)

Contoh:

  • Akor C mayor: C (1) – E (3) – G (5)
  • Akor G mayor: G (1) – B (3) – D (5)
  • Akor A mayor: A (1) – C# (3) – E (5)

Akor Minor

Akor minor memiliki pola interval yang mirip dengan akor mayor, tetapi nada ketiganya diturunkan setengah nada, sehingga menghasilkan nuansa melankolis dan sedih. Rumus pembentukan akor minor adalah 1-b3-5.

  • 1: Nada dasar (root)
  • b3: Nada ketiga diturunkan setengah nada
  • 5: Nada kelima

Contoh:

  • Akor C minor: C (1) – Eb (b3) – G (5)
  • Akor G minor: G (1) – Bb (b3) – D (5)
  • Akor A minor: A (1) – C (b3) – E (5)

Tingkatan dalam Akor

Dalam musik, akor juga memiliki tingkatannya, yang dikenal sebagai degree. Tingkatan ini merujuk pada posisi akor dalam tangga nada. Berikut adalah tingkatannya:

  1. Tonic (I): Akor dasar, seperti C dalam tangga nada C mayor.
  2. Supertonic (ii): Akor kedua, biasanya minor.
  3. Mediant (iii): Akor ketiga, biasanya minor.
  4. Subdominant (IV): Akor keempat, mayor.
  5. Dominant (V): Akor kelima, mayor.
  6. Submediant (vi): Akor keenam, minor.
  7. Leading Tone (vii°): Akor ketujuh, diminished.

Setiap tingkatan memiliki fungsi harmonis yang unik dalam membentuk progresi akor (chord progression). Misalnya, progresi akor I-IV-V-I adalah pola umum dalam banyak lagu pop.

Contoh Penggunaan Akor dalam Musik

Banyak lagu populer yang dibangun dengan kombinasi akor mayor dan minor. Misalnya:

  • Lagu Happy Birthday menggunakan akor mayor untuk menciptakan nuansa ceria.
  • Lagu Someone Like You oleh Adele menggunakan akor minor untuk menghadirkan emosi mendalam.

Selain itu, progresi akor sederhana seperti C-G-Am-F adalah pola favorit yang digunakan dalam banyak lagu pop, karena memberikan transisi harmonis dan mudah dimainkan.

Kesimpulan

Akor adalah elemen fundamental dalam musik yang menghubungkan melodi, harmoni, dan ritme. Dengan memahami pengertian, fungsi, dan rumus pembentukannya, kita dapat lebih mudah memahami musik dan bahkan mulai menciptakan lagu sendiri. Bagi pemula, mempelajari akor mayor dan minor adalah langkah awal yang penting sebelum menjelajahi akor-akor kompleks lainnya. Selamat mencoba!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like