Sejarah Musik Klasik dan Jenis-jenisnya

Sejarah Musik Klasik

Musik klasik sering kali dianggap sebagai sesuatu yang “jadul” atau ketinggalan zaman, padahal perannya dalam membentuk berbagai aliran musik modern sangatlah besar. Sebagai musik yang lahir dari tradisi kesenian Barat dan sarat dengan nilai-nilai spiritual, musik klasik tidak hanya indah, tetapi juga kaya akan sejarah panjang yang telah memengaruhi banyak genre musik masa kini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal asal mula musik klasik dan memahami bagaimana ia telah memberi warna pada dunia musik modern.

Apa Itu Musik Klasik?

Berdasarkan buku Sejarah Musik dan Apresiasi Seni karya Sila Widhyatama (2012: 12), musik klasik adalah istilah yang merujuk pada musik yang berkembang dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra. Periode kemunculannya dimulai dari abad ke-9 hingga terus berkembang hingga abad ke-21. Ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa musik klasik merujuk khusus pada musik yang berkembang di daratan Eropa pada rentang tahun 1750 hingga 1825.

Secara umum, musik klasik telah melalui berbagai periode perkembangan, masing-masing dengan karakteristik yang khas. Mari kita telusuri sejarahnya dari periode paling awal hingga era modern saat ini.

Sejarah Awal Musik Klasik

Pengaruh Babilonia dan Mesir

Sejarah musik klasik sebenarnya dapat ditelusuri jauh sebelum istilah “klasik” digunakan secara khusus. Pada abad ke-2 SM, di wilayah Babilonia dan Mesir, terdapat musik dengan pengaruh yang kuat pada budaya lokal. Pengaruh ini juga melahirkan musik Hibrani yang kemudian berkembang menjadi musik gereja, atau yang lebih dikenal sebagai musik liturgi dalam tradisi Kristen.

Transformasi Menjadi Musik Gereja

Seiring waktu, musik gereja mengalami evolusi dan semakin mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat Eropa. Pada masa inilah, musik yang awalnya hanya digunakan untuk keperluan keagamaan mulai berkembang menjadi lebih universal dan dikenal sebagai musik klasik. Musik ini sangat populer di Eropa dan menjadi bagian penting dari kehidupan seni serta budaya masyarakat.

Periode-Periode Musik Klasik

Musik klasik mengalami beberapa fase perkembangan. Setiap periode menghadirkan ciri khas dan gaya yang berbeda. Berdasarkan buku Seni Budaya dan Keterampilan terbitan Yudhistira (2009: 07), berikut adalah pembagian periode musik klasik beserta jenis-jenis musik yang berkembang di dalamnya.

1. Notasi Gregorian (590 M)

  • Ciri Utama: Cikal bakal musik klasik
  • Deskripsi: Notasi Gregorian adalah jenis musik liturgi yang berkembang sejak tahun 590 M. Notasinya sederhana, dengan hanya empat garis balok not tanpa irama tertentu. Notasi ini mengandalkan perasaan dan keterampilan penyanyi, tanpa adanya iringan alat musik.

Musik Gregorian juga menjadi simbol awal notasi musik yang pertama kali dicatat secara sistematis dalam tradisi Barat. Gaya musik ini terutama digunakan dalam upacara gereja dan memberikan atmosfer yang tenang serta religius.

2. Organum (1150-1400 M)

  • Ciri Utama: Penambahan suara dalam harmoni
  • Deskripsi: Pada periode ini, musik Organum mulai berkembang. Musik ini memungkinkan dua suara atau lebih untuk dinyanyikan bersamaan dalam harmoni, meskipun dengan keterbatasan nada tinggi atau rendah. Musik ini melahirkan teknik diafoni, yaitu penyusunan melodi yang mengikuti melodi utama dengan suara tambahan yang kontras.

3. Basso Ostinato (1600 M)

  • Ciri Utama: Pola bass berulang
  • Deskripsi: Jenis musik ini mulai berkembang pada tahun 1600 Masehi, berpusat pada penggunaan pola bass yang diulang secara berkesinambungan. Basso ostinato menciptakan harmoni yang menambah kedalaman musik dan menjadi dasar dari bentuk musik polifoni, atau suara berlapis, yang masih populer hingga kini.

4. Polifoni Era Barok (1600-1750)

  • Ciri Utama: Penggunaan teknik kontrapung
  • Deskripsi: Pada periode Barok, musik polifoni menjadi sangat populer. Musik jenis ini menggunakan teknik kontrapung (counterpoint) di mana beberapa melodi dimainkan secara bersamaan tetapi tetap harmonis. Pada masa ini, seniman musik, seperti Johann Sebastian Bach, menciptakan karya-karya monumental yang penuh dengan nuansa kompleks dan mendalam.

5. Homofon (1750-1825)

  • Ciri Utama: Kemunculan harmoni yang lebih kaya
  • Deskripsi: Periode ini menjadi masa di mana susunan nada dalam musik menjadi lebih kompleks dengan harmoni yang lebih kaya. Musik homofon terdiri dari kunci-kunci dengan tiga atau lebih suara, menciptakan efek harmoni yang lebih tebal dan dramatis. Musik pada masa ini memberikan pengaruh besar pada perkembangan musik klasik yang lebih emosional dan elegan.

6. Era Romantika (1825-1910)

  • Ciri Utama: Ekspresi emosional dan individualitas
  • Deskripsi: Musik Romantik menekankan emosi yang lebih dalam dan melodi yang lebih bebas. Pada masa ini, komposer seperti Ludwig van Beethoven, Franz Schubert, dan Tchaikovsky mengeksplorasi tema-tema cinta, alam, dan perjuangan pribadi. Musik Romantik sangat populer di kalangan masyarakat karena mampu menyampaikan perasaan yang kuat dan cerita yang mendalam.

7. Musik Klasik Era Modern (1910-Sekarang)

  • Ciri Utama: Eksplorasi gaya dan genre
  • Deskripsi: Era ini adalah periode di mana musik klasik mulai mencakup beragam jenis musik, termasuk jazz, blues, dan musik kontemporer. Dalam musik klasik modern, seniman bebas bereksperimen dengan harmoni, ritme, dan suara, menghasilkan gaya musik yang lebih variatif.

Pengaruh Musik Klasik dalam Musik Modern

Musik klasik bukan hanya sekadar sejarah yang usang; ia juga memberikan dasar penting bagi banyak genre musik modern. Beberapa genre yang sangat terpengaruh oleh musik klasik antara lain adalah:

  • Rock: Banyak elemen rock, seperti harmoni yang kompleks, struktur lagu, dan penggunaan alat musik seperti piano dan string, berasal dari musik klasik. Musisi rock, seperti Queen dan The Beatles, sering memadukan unsur-unsur klasik dalam karya mereka.
  • Blues: Meski blues lebih dikenal sebagai musik rakyat Amerika, struktur dasar dan penggunaan melodi serta harmoni memiliki kesamaan dengan musik klasik.
  • Musik Pop dan Elektronik: Banyak musik pop modern menggunakan instrumen orkestra dalam latar mereka, serta menerapkan teknik komposisi klasik untuk menghasilkan lagu yang menarik secara musikal.

Mengapa Musik Klasik Tetap Relevan?

Musik klasik adalah bentuk seni yang mengajarkan kita tentang kreativitas, kedisiplinan, dan harmoni. Musik ini telah berkembang selama ratusan tahun dan masih terus dihargai serta dipelajari hingga saat ini. Banyak musisi modern yang menggunakan unsur musik klasik untuk menciptakan karya yang unik dan berkesan, menunjukkan bahwa musik klasik memiliki pengaruh abadi.


Musik klasik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah musik dunia. Melalui berbagai fase dan bentuk, musik ini terus hidup dan memberi inspirasi bagi aliran musik lain. Seiring waktu, musik klasik tidak hanya bertahan tetapi juga terus berkembang, membuktikan bahwa seni sejati tidak lekang oleh zaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like