Siapa Puput Novel? Ini dia Biografi dan Perjalanan Karirnya

Puput Novel, merupakan putri keenam dari tujuh bersaudara, memiliki latar belakang keluarga yang kaya akan warisan budaya internasional. Ayahnya berdarah Inggris, Andorra, dan Lebanon, sementara ibunya memiliki campuran darah Belanda, Jepang, Jawa, dan Bengkulu. Darah seni yang mengalir dalam dirinya sejak lahir menjadi pondasi awal kariernya di dunia hiburan.

Awal Karier di Dunia Hiburan

Puput memulai dikenal publik sejak usia dini. Memulai kariernya sebagai penyanyi cilik pada era 1970-an, ia berhasil mencuri perhatian dengan bakat vokalnya. Seiring waktu, kariernya terus berkembang, dan ia melebarkan sayap ke dunia seni peran. Puput sukses membintangi beberapa film dan sinetron populer di Indonesia. Salah satu sinetron yang membuat namanya semakin dikenal adalah ”Keluargaku Sorgaku”, yang ditayangkan di Indosiar. Dalam sinetron tersebut, Puput berperan sebagai Sarah, tokoh yang mendapat sambutan hangat dari penonton.

Selain berakting, Puput juga pernah menjadi presenter di berbagai stasiun televisi. Karier multitalenta yang dijalaninya menjadikannya salah satu artis serba bisa di dunia hiburan Tanah Air.

Prestasi dan Karya

Sepanjang kariernya, Puput telah merilis total 36 album rekaman, yang terdiri dari 28 album anak-anak serta 8 album remaja dan dewasa. Tidak hanya itu, Puput juga meraih empat penghargaan ”Golden Record” berkat penjualan album yang mencapai jumlah fantastis pada masanya. Salah satu pencapaiannya yang tak terlupakan adalah menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang ”Asia Bagus” di Singapura.

Puput juga tak hanya berfokus pada musik sekuler, ia sempat merilis beberapa album religi. Bahkan, ia ikut dalam proyek album religi kompilasi bersama sejumlah artis terkenal Indonesia, seperti Dwiki Dharmawan, Novia Kolopaking, Ita Purnamasari, dan Betharia Sonata. Di samping itu, Puput juga menjadi bintang iklan untuk berbagai merek ternama, termasuk ”Head & Shoulders” dan ”Obat Promag”, bersama aktor legendaris Deddy Mizwar.

Riwayat Pendidikan

Di luar kesibukannya di dunia hiburan, Puput memiliki latar belakang pendidikan yang cukup mengesankan. Ia menamatkan pendidikan menengahnya di SMA Perguruan Cikini pada tahun 1993, lalu melanjutkan studi di Universitas Kristen Indonesia, di mana ia meraih gelar Sarjana Sastra Inggris pada tahun 2000. Ia juga sempat melanjutkan studi ke jenjang S2 di Universitas Indonesia, jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, meski akhirnya memilih untuk mengundurkan diri.

Tidak hanya berprestasi dalam bidang akademis, Puput juga aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) periode 2006–2012. Sebagai mantan artis cilik, ia sering menjadi pembicara dan memandu acara anak-anak secara *off-air*.

Kembalinya Puput ke Dunia Musik

Setelah sempat vakum dari dunia hiburan, pada tahun 2014 Puput kembali ke dunia musik dengan merilis album religi bersama TopGan Band. Band ini terdiri dari empat personel, dengan Puput sebagai vokalis, Agi sebagai gitaris, Reza sebagai bassis, dan Barkah sebagai drummer. Album ini menjadi bukti bahwa meski telah lama tidak aktif, Puput tetap memiliki tempat di hati para penggemar musik di Indonesia.

Perjalanan Politik Puput Novel: Dari Golkar hingga PPP

Puput Novel, yang lebih dikenal sebagai sosok multitalenta di dunia hiburan, juga memiliki perjalanan karier yang cukup panjang di dunia politik. Keterlibatannya dimulai pada tahun 2004 ketika ia diangkat sebagai salah satu Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar. Langkah ini menandai awal dari kiprah politiknya yang penuh dengan dinamika dan tantangan.

1. Pemilihan Umum 2004: Langkah Pertama Puput Novel di Politik

Pada pemilihan umum 2004, Puput memutuskan maju sebagai calon anggota DPR-RI dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VIII. Meskipun mendapatkan dukungan yang signifikan dengan perolehan 82.191 suara, ia tidak berhasil meraih kursi di parlemen. Kendati demikian, pengalaman ini semakin mengokohkan komitmennya di dunia politik.

2. Keterlibatan dalam Seni dan Budaya di Politik

Pada tahun 2017, Puput memperluas peran politiknya dengan bergabung dalam Departemen Seni Budaya Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong. Posisi ini memungkinkan Puput untuk memadukan kecintaannya pada seni dengan pengabdian politik, memperkuat peran budaya dalam politik Indonesia.

3. Pemilihan Umum 2019: Kembali Maju Bersama Golkar

Puput kembali mencoba peruntungan politiknya pada Pemilu 2019, kali ini dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI dari Partai Golkar untuk Dapil DKI Jakarta II. Meskipun upayanya tidak berhasil, dengan kembali tidak terpilih, Puput terus menunjukkan komitmen untuk terlibat aktif dalam dunia politik.

4. Posisi Penting di Partai Golkar

Pada tahun 2020, Puput diangkat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar dan Sekretaris Jenderal Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar. Peran strategis ini menjadikan Puput semakin dikenal di kalangan internal partai, memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh perempuan yang aktif dalam politik nasional.

5. Menuju Pemilihan Umum 2024: Pindah ke PAN dan PPP

Nama Puput Novel sempat tercatat dalam daftar calon sementara untuk pemilihan umum 2024 sebagai calon anggota DPR-RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Dapil DKI Jakarta II. Namun, pencalonannya batal dan tidak berlanjut. Setelah itu, Puput memutuskan untuk berpindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan maju sebagai calon anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk Dapil DKI Jakarta 8 pada 2024. Meski akhirnya tidak terpilih, keterlibatan Puput dalam berbagai partai politik menunjukkan tekadnya yang kuat untuk terus berkontribusi dalam dunia politik Indonesia.

Kesimpulan
Perjalanan politik Puput Novel adalah cerminan dari sosok yang tak mudah menyerah. Meskipun beberapa kali gagal dalam pencalonannya, ia terus aktif terlibat dalam berbagai peran strategis di partai-partai politik. Dari Golkar hingga PPP, Puput menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya di bidang seni dan budaya. Kehadirannya dalam kancah politik menjadi salah satu bentuk dedikasinya untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like